Senin, 02 Januari 2012

TUGAS KE-4

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

A. Pengertian tanggung jawab
Tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah, keadaan wajib menaggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menaggung, memikul,menanggung segala sesuatunya,dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup manusia ,bahwa setiap manusia di bebani dengan tangung jawab.apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.
Tanggung jawab adalah cirri manusia yang beradab.manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan .
B. Macam –macam tanggung jawab
Manusia itu berjuang memnuhi keperluannya sendiri dan untuk keperluan orang lain.dalam usahanya manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan tuhan.dengan denikian tanggung jawab itu dapat di bedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang di buatnya.atas dasar ini, lalu di kenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu:
• Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap didir sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri daam mengembangkan keperibadian senbgai manusia pribadi.
Contohnya:
Nurul membaca sambil berjalan.meskipun senentar-bentar ia meliaht jalan,tetap juga ia lengah,dan terperosok kesebuah lobang.kakinya terkilir.ia menyesali dirinya sendiri akan kejadian itu.ia harus beristrahat di rumah beberapa hari. Konsekuensi tinggal di rumah beberapa hari merupakan tanggung jawab sendiri akan kelengahannya.
beruang
• Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masuarakat kecil.tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya.tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejaterahaan ,keselamatan,pendidikan dan kehidupan
• Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, selain dengan keduduknnya sebagai mahluk social.karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut.
• Tanggung jawab kepada bangsa/Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia,tiap individu adalah warga Negara suatu Negara.dalam berpikir,berbuat,bertindak,bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma yang di buat oleh Negara.manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri.bila perbuatan manusia itu salah,maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.
• Tanggung jawab terhadap tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab,melainkan untuk menngisi kehidupan manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap tuhan.sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci mlalui brbagai macam agama.
C. Pengabdian dan pengorbanan
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan.pengadilan dan pengorbanan adalah perbuatan bail untuk kepentingan manusia itu sendiri.
• Pengabdian
Pengabdian aadalah perbuatan baik yang berupa pikiran,pendapat sebagai perwujudan kesetiaan, atau suatu kesetiaan yang di lakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu ada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab.apabila orang bekerja keras seharian penh untuk mencukupi kebutuhan.lain hal nya jika kita membantu teman dalam kesulitan mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian,tetapi hanya bantuan saja.
• Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti persembahan,sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian.dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.
D. Perbedaan pengabdian dan pengorbanan
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengabdian tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesame kawan, sulit di katakana pengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatnya.tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman .
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian.pengorbanan dapat berupa harta benda , pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.
Pengabdian lebih banyak menunjukan kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjukan kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran ,perasaan, tenaga,biaya,waktu. Dalam pengabdian selalu ditunut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.


Sumber :

http://baguspemudaindonesia.blogdetik.com/2011/04/20/manusia-dan-tanggung-jawab/

 

Manusia dan Kegelisahan

A. PENGERTIAN KEGELISAHAN

Kegelisahan berasal dari kata gelisah,  yang berarti tidak tenteram hatinya,
selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan
merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun
perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar
ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah  laku atau gerak gerik
seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya
lain dari biasanya, misalnya berjalan,mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil
menundukan kepala memandang jauh kedepan sambil mengepal-ngepal tangannya,
duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau
sayu, malas bicaran dan lain-lain.

Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu
dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan.
Kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah  kecemasan atau kegelisahan berkait juga
dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang
mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan
yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik
dan kecemasan moril.

1. Kecemasan Obyektif
   Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai
akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap
keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya.
Pengalaman bahaya dan timbul kecemasan  mungkin dari sifat  pembawaan, dalam
arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia
berada dekat dengan benda-benda tertentu dari lingkungannya.
  Kenyataan yang pernah dialami seseorang misalnya pernah terkejut waktu
diketahui dipakaiannya ada kecoa. Keterkejutan itu demikian  hebatnya, sehingga
kecoa merupakan binatang yang mencemaskan, seseorang wanita yang pernah
diperkosa oleh sejumlah pria yang tidak bertanggung jawab, sering ngeri melihat pria
bila ia sendirian, lebih-lebih bila jumlahnya sama dengan yang pernah
memperkosanya. Kecemasan akibat dari kenyataan yang pernah dialami sangat
terasa bilamana pengalaman itu mengancam eksistensi hidupnya. Karena seseorang
tidak mampu mengatasinya waktu itu, terjadilah kemudian yang disebut stess.
Kecemasan yang dialami oleh seorang bayi  atau anak kecil sangat berkesan akan
nampak kembali pada waktu ia sudah dewasa, misalnya ia mendapat perlakuan
yang kejam dari ayahnya. Mungkin ia selalu cemas bila berhadapan dengan orang
yang seusia ayahnya, tetapi ada pula yang memberikan reaksi membalik, karena ia
mendendam, maka ia berusaha selalu  untuk ganti berbuat kejam sebagai
pelampiasannya.


2. Kecemasan Neoritis (syaraf)
  Kecemasan ini timbil kareana pengamatan tentang bahaya  dari naluriah.
Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni : 
Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan
timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau akan id-nya sendiri,
sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari
seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan
terjadi.
Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari
phobia adalah bentuk intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari
obyek yang ditakutkannya, misal seorang gadis takut memegang benda yang terbuat
dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah dianalisis, ketika
masih kecil dulu ia sering diberi balon karet ayahnya, satu untuk dia dan satu untuk
adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia memecahkan balon adiknya, sehingga ia
mendapat hukuman yang keras  dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan
perasaan bersalah menjadi terhubung dengan balon karet.
Rasa takut lain aialah rasa gugup,  gagap dan sebagainya. Reaksi ini
munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah
perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari
kecemasan neoritis yang sangat menyakitkan dengan jalan sesuatu yang
dikehendaki oleh id meskipun ego dan superego melarangnya

3. Kecemasan moril
   Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki
bermacam-macam emosi antara lain : iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah,
cinta, rasa kurang.
  Rasa iri, benci, dendam, itu merupakan sebagaian dari pernyataan individu
secara keseluruhan berdasarkan konsep kurang sehat. Oleh karena itu sering alasan
untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami.
Ilmu Budaya Dasar      Halaman 3 dari 11

 Sifat-sifat  seperti  ini  adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan
manusia akan merasa khawatir, takut,  cemas, gelisah dan putus asa. Misal
seseorang yang merasa dirinya kurang cantik, maka pergaulannya ia terbatas kalau
tidak tersisihkan sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan,
sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidak mampuannya
menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.

B. SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
Apabila kita kaji sebab-sebab orang  gelisah adalah karena pada hakekatnya
orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik
ancaman dari luar maupun dari dalam
Contoh :
Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau
perampokan) orang tentu akan gelisah.  Hal ini disebabkan karena bahaya itu
mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus, misalnya hak hidup, hak
milik, hak memperoleh perlindungan, hak  kemerdekaan hidup, dan mungkin hak
nama baik.   

C. USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari kita sendiri, yaitu
kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang,
sehingga segala kesulitan kita atasi.  
Contoh :
  Dokter yang menghadapi istri dan anaknya yang sedang sakit, justru tidak
dapat merasa tenang, karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat
berbuat apa-apa bila  menghadapi keluarganya yang sakit, karena merasa khawatir.
Dalam  hal ini dokter itu harus bersikap seperti menghadapi pasien yang bukan
keluarganya.
  Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri
kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepadaNya, kita harus
Ilmu Budaya Dasar      Halaman 4 dari 11

percaya bahwa Tuhanlah Maha kuasa, maha Pengasih, Maha penyanyang dan
Maha Pengampun.

D. KETERASINGAN
  Keterasingan berasal dari kata terasing,  dan kata itu adalah dari kata asing.
Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehinga kata terasing berarti,
tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata
keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan  dengan tersisihkan dari pergaulan,
terpencil atau terpisah dari yang lain.
  Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama
orang pernah mengalamai hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan
kadar yang berbeda satu sama lain.
Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu  ialah perilakunya yang
tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan
yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri
dalam masyarakat.
  Perilaku yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan itu selalu
menimbulkan keonaran dalam masyarakat, sifatnya bertentangan dengan atau
menyentuh nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini akan merugikan harta, nama baik,
martabat, harga diri orang lain. Karena  itu orang yang berbuat dibenci oleh
masyarakat dan berada dalam keterasingan.  Perbuatan itu misalnya mencuri,
mengganggu ister orang, menghina orang sombong.
  Keterasingan dalam hal  ini dapat dipaksakan oleh anggota masyarakat,
ataupun oleh institusi yang diciptakan oleh masyarakat kepada si pelaku, maksudnya
supaya si pelaku ini tidak merugikan orang lain lagi atau membuat gelisah orang lain,
dan si pelaku dapat menjadi  sadar, sehingga dapat memperbaiki perilakunya yang
bertentangan dengan nilai-nilai  kemasyarakatan itu. Kesadaran itu mungkin dapat
terjadi apabila orang itu terasing yang membuat ia gelisah.
Orang yang bersifat sombong angkuh, besar kepala, tidak menghormati orang lai
selalu akan tersisih dari pergaulan masyarakat, karena perilaku semacam ini tidak

disenangi dan dibenci oleh masyarakat. Orang lain akan merasa tersentuh nilai-nilai
kemanusiaannya apabila bergaul dengan orang angkuh, sombong, dan tidak
menghormati orang lain. Karena itu ia dibensi orang lain, sehingga membuat ia
dalam keterasingan.
  Kekurangan yang ada pada diri seseorang dapat juga membuat keterasingan.
Dalam hal ini bukan masyarakat yang membuat orang itu terasing, melainkan dirinya
sendiri karena ketidak mampuan atau  karena membuat kesalahan. Ketidak
mampuan atau kesalahan ini berpengaruh  pada nama baik atau harga diri atau
martabat orang yang bersangkutan. Ketidak mampuan disi meliputi kekurangan ilmu
pengetahuan yang dimiliki ataupun ketidak mampun fisik. Kurang ilmu pengetahuan
ini disebabkan taraf pendidikannya yang belum sampai pada taraf tertentu yang
dihadapi sekarang. Dengan demikian  orang yang bersangkutan tidak dapat
menyesuaikan diri dengan masyarakat ilmiah yang dihadapinya. Karena itu ia
merasa gelisah, terasing.

E. KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi yang  berarti sunyi atau lengang, sehingga
kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang
pernag mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi
itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya. 

Sebab-sebab terjadinya kesepian      
  Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Frustasi dapat
mengakibatkan kesepian dalam hal seperti  itu orang tidak mau diganggu, ia lebih
senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya, ia lebih senang
hidup sendiri.
 Bila kita perhatikan sepintas lalu keterasingan dan kesepian itu serupa tetapi
tidak sama, namun ada hubungannya. Beda antara keduanya hanya terletak pada
sebab akibat.

  Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap
sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulan.
Karena teman-teman menjauhi maka orang yang bersikap sombong itu hidup
terasing, terpencil dari keramaian hidup sehingga kesepian.
  Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan
ramai, kebaikan dengan orang yang bersikap sombong. Orang yang bersikap rendah
diri, pemalu, minder, merasa dirinya kurang berharga dibanding orang lain, maka itu
lebih suka menyendiri karena menyendiri itu akibatnya kesepian.

F. KETIDAK PASTIAN
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat
ditentukan tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak
pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak
tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua 
adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan
oleh berbagai sebab, yang jelas pikiran kacau.
Ketidak pastian tentang lulus atau tidak dalam ujian sarjana yang sudah lama
ditunggu-tunggu membuat orang gelisah. Lulus  atau tidak lulus ujian sarjana akan
menentukan status atau karir seseorang dalam hidupnya. Ketidak pastian ini akan
merugikan, karena status dari karir itu terancam. Karena ketidak pastian ini akan
merugikan, karena status dari karir itu terancam. Karena ketidak pastian itu status
yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi hilang, berhubungan ada orang lain yang
lebih dulu memenuhinya.

G.  SEBAB-SEBAB TERJADI KETIDAK PASTIAN
Orang  yang pikirannya terganggu tidak  dapat lagi berpikir secara teratur,
apalagi mengambil kesimpulan. Dalam  berpikir manusia selalu menerima
rangsangan-rangsangan lain,  sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh
rangsangan-rangsangan baru. Kalau toh ia dapat berpikir baik akan memakan waktu
yang cukup lama dan sukar. Mereka  menampakkan tanda-tanda obsesi, phobia,
delusi, gerakan-gerakan gemetar, kehilangan pengertian, kehilangan kemampuan
untuk menangkap sesuatu.

Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1. Obsesi
Obsesi merupakan gejala neuroso jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan
tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan,
atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada
orang yang ingin menjatuhkan dia.
Contoh :
Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat terpikir olehnya ada kawan
yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang, tetapi justru menjadi-jadi.
Apalagi setelah ia merugi

2. Phobia
Ialah rasa takut yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau
kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.

3. Kompulasi
Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada
dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali
Contoh :
keinginan untuk mengambil barang (mencuri), padahal barang itu tak bermanfaat
baginya, dan andaikata ingin membeli, mampu juga dia (kleptomania)
keinginan minum-minuman keras, orang itu  bukan pemabuk, tetapi bila dilanda
pikiran atau perasaan kecewa keinginan minumnya tak dapat dibendung


4. Histeria
Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan,
pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai
diri, sugesti dari sikap orang lain   
Contoh :
Ketika ibu Bakri sedang melayani anaknya makan, datang orang-orang mengetuk
pintu, mengucap salam, dijawab dan keluarlah ia , diluar, kagetlah ia melihat
orang banyak mengusung jenazah yang ditutupi kain, Ibu langsung bertanya
siapa itu, itu kan bukan kang Bakri, Semua orang yang ditanya diam. Akhirnya dia
berteriak histeris lalu pingsan (film orang-orang laut)

5. Delusi
Menunjukan pikiran yang kurang beres, karena berdasarkan suatu keyakinan
palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak
sesuai dengan pengalaman.
Delusi ini ada tiga macam, yaitu:
a.  Delusi perkusi: menganggap keadaan sekitarnya jelek. Seseorang yang
mengalami delusi perkusi tidak mau  mengenal tetangga kiri kanan karena
menganggap jelek.
b.  Delusi keagungan: menganggap dirinya orang penting dan besar, orang
seperti itu biasanya gila hormat. Menganggap orang-orang sekitarnya sebagai
orang-orangtidak penting, akhirnya semua orang menjauhi juga
c.  Delusi melancholis: merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat
mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama  delirium trements ,
hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-oto tak berkuasa lagi.
Contoh :
Pak Joyo orang kampung pada suatu hari dipanggil ke pengadilan untuk diminta
kesaksiannya. Tetapi karena takutnya,  ia gemetar, keringat dingin mengucur,
ditanya ini itu tak bisa menjawab, mulutnya gemetar. Akhirnya jaksa tak
memperoleh kesaksian apa-apa darinya.

6. Halusinasi 
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra. Dengan sugesti diri orang
dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang
mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi orang merasa
mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga
dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya. Ini
nampak dalam perbuatan penderita (penderita itu dapat menyadari perbuatan itu,
tetapi tidak dapat menahan rangsangan khayalan sendiri)

7. Keadaan Emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini
nampak pada keseluruhan pribadinya  gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi, cepat keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya
dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa
atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak bernafsu,
tidak bersemangat, gelisah, resah, suka  mengeluh, tidak berbicara, diam seribu
bahasa, termenung, menyendiri.

H. USAHA-USAHA PENYEMBUHAN KETIDAK PASTIAN
Orang yang tidak dapat berpikir dengan  baik, atau kacau pikirannya ada
bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu
bergantung kepada mental si penderita. Andaikata penyebab sudah diketahui,
kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling
baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bila penyebab itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan
dengan orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit,
sehingga tidak takut lagi. Orang takut  ular, takut ulat yang berbulu, dapat
disembuhkan karena dibiasakan dengan benda-benda tersebut. Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami, baru berkurang
kesombongan, tetapi mungkin tidak. Andaikata mereka sadar, kesembuhan itu
adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitarnya dan
dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar