Artikel Ilmiah, Artikel Semi Ilmiah, dan
Artikel Non Ilmiah
KARYA
ILMIAH
Penelitian menurut
Sekaran (2003) didefinisikan sebagai
upaya yang terorganisir dan sistematis untuk menginvestigasi masalah spesifik yang membutuhkan suatu
solusi. Penulis lainnya mendefinisikan penelitian sebagai sebuah proses
investigasi ilmiah terhadap sebuah masalah yang dilakukan secara terorganisir, sistematik,
berdasarkan pada data yang terpercaya, bersifat krtikal dan objektif yang memiliki
tujuan untuk menemukan jawaban atau pemecahan atas satu atau beberapa masalah
yang diteliti. Hasil dari penelitian
tersebut dituangkan dalam karya tulis ilmiah (Ubaya, 2013).
Karya tulis ilmiah atau tulisan akademik atau
tulisan argumentasi merupakan gabungan narasi, deskripsi, dan eksposisi yang penulisannya didasarkan pada suatu penalaran
atau logika tertentu, didukung bukti (evidence), dan disertai dengan argumen.
Penalaran atau logika berhubungan dengan keabsahan penarikan kesimpulan,
sedangkan argumen berhubungan dengan kebenaran premis yang digunakan sebagai
dasar penarikan kesimpulan. Tulisan argumentasi bertujuan untuk mengubah sikap
dan pendapat orang lain dengan menggunakan prinsip-prinsip logika sebagai alat
bantu utama (Ubaya, 2013).
Beberapa hal penting
yang harus diperhatikan oleh penulis
dalam membuat tulisan argumentasi: (1) mendasarkan pada fakta/informasi, bukti,
dan konstelasi faktual/informasi; (2) mempertimbangkan pandangan-pandangan atau
pendapat-pendapat yang bertentangan; (3) mengemukakan pokok persoalan dengan jelas;
(4) menyelidiki persyaratan-persyaratan yang masih diperlukan; (5) mengandung
kebenaran; (6) menghindari penggunaan istilah yang dapat menimbulkan prasangka;
(7) memberikan batasan pada istilah yang dapat menimbulkan ketidak sepakatan (Ubaya,
2013).
Karakteristik Karya Ilmiah:
Sebuah karya tulis
disebut sebagai karya ilmiah apabila karya tersebut memenuhi beberapa
karakteristik. Davis dan Cosenza (1993) menyebutkan enam karakteristik yang
meliputi: (1) logis, (2) konseptual-teoritis, (3) kritis-analitis, (4) obyektif,
(5) empiris, dan (6) sistematis. Sedangkan Sekaran (2003) mengidentifikasikan
delapan karakteristik, terdiri dari (1) kejelasan tujuan (purposiveness), (2) tingkat kehati-hatian (rigor), (3) teruji (testability),
(4) kemampuan untuk diulang (replicability),
(5) ketepatan dan kepercayaan (precision
and confidence), (6) objektif (objectivity),
(7) kemampuan untuk digeneralisasi (generalizability)
dan (8) penyederhanaan (parsimony) (Ubaya,
2013).
Jenis-Jenis Karya Ilmiah
Karya ilmiah berbasis penelitian
meliputi karya ilmiah mengikuti paradigma kuantitatif (mainstream) dan kualitatif (non-mainstream).
Sedangkan karya ilmiah berbasis nir-penelitian meliputi: laporan kerja praktik,
laporan desain dan laporan aplikasi. Skripsi nir-penelitian merupakan karya
tulis ilmiah yang tidak didasarkan pada kegiatan penelitian. Skripsi
nir-penelitian dapat mengambil bentuk hasil rancangan, hasil
aplikasi/implementasi, laporan kerja praktik atau magang. Karya ini dapat
dikategorikan sebagai karya ilmiah apabila memenuhi persyaratan kebenaran ilmiah.
Teori kebenaran yang dapat digunakan sebagai landasan untuk ketiga jenis karya
tulis ini adalah teori kebenaran koherensi dan pragmatisme. Koherensi mengandung
arti bahwa suatu pernyataan atau temuan
dianggap benar apabila pernyataan atau temuan tersebut konsisten dengan
pernyataan sebelumnya yang masih dianggap benar. Sedangkan pragmatisme berarti
pernyataan atau temuan dianggap benar apabila pernyataan atau temuan tersebut
bermanfaat bagi kemaslahatan orang banyak (Ubaya, 2013).
KARYA
SEMI ILMIAH
Karya semi ilmiah adalah sebuah
penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisananya
pun tidak seformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang
sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non-ilmiah. Mkasud dari
karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak
digunakan misalnya dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman, dan
cerpen.
Ciri-ciri Semi Ilmiah
meliputi; penulisannya berdasarkan fakta pribadi, fakta yang disimpulkan
bersifat subjektif, gaya bahasa formal dan popular, lebih mementingkan diri
penulis, melebih-lebihkan sesuatu, usulan-usulan bersifat argumentatif, dan
bersifat persuasif.
Contoh Karangan Semi Ilmiah:
Jabodetabek Tidak Lagi Menarik
Bogor- Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi adalah pilihan investor
di bandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Kendati luas 0,03 persen dari
luas wilayah nasional, pada tahun 2009, kawasan ini menyumbangkan 25,78 persen
dari produk domestic regional bruto nasional. Selaintu dorongan dari pemerintah
melalui Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI) juga menetapkan jabotabek sebagai lokasi investasi terbesar.
Dalam jangka panjang Jabodetabek bisa tidak lagi menjadi menarik bagi
investor. Hal ini disebabkan akumulasi dari penurunan daya dukung lingkungan
serta tidak meratanya akses terhadap aktivitas ekonomi yang meningkatkan
kemiskinan, kriminalitas, dan konflik social. Pertumbuhan lahan terbangun di
Jabodetabek yang tidak terkendali mengonversi kawasan pertanian dan kawasan
lindung sehingga membuat daya dukung kawasan menurun,
Hal itu, antara lain, terlihat dari luas ancaman banjir di kawasan Jabodetabek
yang terus menaik pada tahun 2000, sebanyak 102 desa di Jabodetabek yang
terkena banjir, tahun 2008 sudah mencapai 644 desa terkena banjir. Selain itu
infrastruktur juga tidak efisien sehingga menimbulkan kemacetan dan kekumuhan yang
semakinparah setiap tahun.
Sebaiknya pemda kawasan Jabodetabek meningkatkan infrastruktur yang efesien
dengan menghilangkan titik lokasi yang terkena banjir, membuat resapan air
yaitu penanaman pohon atau pembuatan sumur resapan untuk mengurangi laju
luncuran air kepermukaan dan pemerintah daerah lebih meningkatkan infrastruktur
jalur kendaraan agar kemacetan bisa di tuntaskan dengan memberikan lahan
parkir, pelalan kaki, pedagang kaki lima. Menghilangkan kekumuhan dengan
mendatangi dan memberi pengarahan kepada masyarakat akan pentingnya lingkungan.
Dengan infrastruktur yang bagus maka kawasan Jabodetabek akan selalu menarik
investor dan memperbaiki aktivitas ekonomi. Selain itu bisa memberi contoh
kepada daerah lain untuk meningkatkan daya tarik investor, agar setiap daerah
berkembang dan juga mengurangi kemiskinan (Kompas, 2013).
KARYA
TULIS NON ILMIAH
Karya non-ilmiah adalah karangan
yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan
biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak
terlalu formal) (Upi, 2013).
Ciri-ciri Karya Tulis Non Ilmiah maliputi ditulis
berdasarkan fakta pribadi, fakta yang disimpulkan subyektif, gaya
bahasa konotatif dan populer, tidak memuat hipotesis, penyajian
dibarengi dengan sejarah, bersifat imajinatif, situasi
didramatisir, bersifat persuasif, tanpa dukungan bukti. Jenis-jenis yang
termasuk karya non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman (Upi,
2013).
ANALISIS
ARTIKEL
Dari pembahasan mengenai Karya
Ilmiah, Semi Ilmiah, dan Non Ilmiah, serta contoh artikel yang terdapat di atas
berupa artikel Semi Ilmiah, karena memiliki cicri-ciri sebagai berikut penulisannya
berdasarkan fakta pribadi, fakta yang disimpulkan bersifat subjektif, gaya
bahasa formal dan popular, lebih mementingkan diri penulis, melebih-lebihkan
sesuatu, usulan-usulan bersifat argumentatif, dan bersifat persuasif, ciri
tersebut memenuhi kriteria sebagai penulisan karya semi ilmiah.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar