Jumat, 29 November 2013

Artikel Ilmiah, Semi Ilmiah, dan Non Ilmiah dengan bentuk ragam bahasa

Artikel Ilmiah, Artikel Semi Ilmiah, dan Artikel Non Ilmiah
KARYA ILMIAH

Penelitian menurut Sekaran (2003)  didefinisikan sebagai upaya yang terorganisir dan sistematis untuk menginvestigasi  masalah spesifik yang membutuhkan suatu solusi. Penulis lainnya mendefinisikan penelitian sebagai sebuah proses investigasi ilmiah terhadap sebuah masalah yang dilakukan secara terorganisir, sistematik, berdasarkan pada data yang terpercaya, bersifat krtikal dan objektif yang memiliki tujuan untuk menemukan jawaban atau pemecahan atas satu atau beberapa masalah yang diteliti. Hasil  dari penelitian tersebut dituangkan dalam karya tulis ilmiah (Ubaya, 2013).
Karya  tulis ilmiah atau tulisan akademik atau tulisan argumentasi merupakan gabungan narasi, deskripsi, dan eksposisi  yang penulisannya didasarkan pada suatu penalaran atau logika  tertentu, didukung bukti (evidence), dan disertai dengan argumen. Penalaran atau logika berhubungan dengan keabsahan penarikan kesimpulan, sedangkan argumen berhubungan dengan kebenaran premis yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Tulisan argumentasi bertujuan untuk mengubah sikap dan pendapat orang lain dengan menggunakan prinsip-prinsip logika sebagai alat bantu utama (Ubaya, 2013). 
Beberapa hal penting yang harus  diperhatikan oleh penulis dalam membuat tulisan argumentasi: (1) mendasarkan pada fakta/informasi, bukti, dan konstelasi faktual/informasi; (2) mempertimbangkan pandangan-pandangan atau pendapat-pendapat yang bertentangan; (3) mengemukakan pokok persoalan dengan jelas; (4) menyelidiki persyaratan-persyaratan yang masih diperlukan; (5) mengandung kebenaran; (6) menghindari penggunaan istilah yang dapat menimbulkan prasangka; (7) memberikan batasan pada istilah yang dapat menimbulkan ketidak sepakatan (Ubaya, 2013).

Karakteristik Karya Ilmiah:
Sebuah karya tulis disebut sebagai karya ilmiah apabila karya tersebut memenuhi beberapa karakteristik. Davis dan Cosenza (1993) menyebutkan enam karakteristik yang meliputi: (1) logis, (2) konseptual-teoritis, (3) kritis-analitis, (4) obyektif, (5) empiris, dan (6) sistematis. Sedangkan Sekaran (2003) mengidentifikasikan delapan karakteristik, terdiri dari (1) kejelasan tujuan (purposiveness), (2) tingkat kehati-hatian (rigor), (3) teruji (testability), (4) kemampuan untuk diulang (replicability), (5) ketepatan dan kepercayaan (precision and confidence), (6) objektif (objectivity), (7) kemampuan untuk digeneralisasi (generalizability) dan (8) penyederhanaan (parsimony) (Ubaya, 2013). 

Jenis-Jenis Karya Ilmiah
Karya ilmiah berbasis penelitian meliputi karya ilmiah mengikuti paradigma kuantitatif (mainstream) dan kualitatif (non-mainstream). Sedangkan karya ilmiah berbasis nir-penelitian meliputi: laporan kerja praktik, laporan desain dan laporan aplikasi. Skripsi nir-penelitian merupakan karya tulis ilmiah yang tidak didasarkan pada kegiatan penelitian. Skripsi nir-penelitian dapat mengambil bentuk hasil rancangan, hasil aplikasi/implementasi, laporan kerja praktik atau magang. Karya ini dapat dikategorikan sebagai karya ilmiah apabila memenuhi persyaratan kebenaran ilmiah. Teori kebenaran yang dapat digunakan sebagai landasan untuk ketiga jenis karya tulis ini adalah teori kebenaran koherensi dan pragmatisme. Koherensi mengandung arti bahwa suatu pernyataan  atau temuan dianggap benar apabila pernyataan atau temuan tersebut konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang masih dianggap benar. Sedangkan pragmatisme berarti pernyataan atau temuan dianggap benar apabila pernyataan atau temuan tersebut bermanfaat bagi kemaslahatan orang banyak (Ubaya, 2013).

KARYA SEMI ILMIAH

Karya semi ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisananya pun tidak seformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non-ilmiah. Mkasud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misalnya dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman, dan cerpen.
Ciri-ciri Semi Ilmiah meliputi; penulisannya berdasarkan fakta pribadi, fakta yang disimpulkan bersifat subjektif, gaya bahasa formal dan popular, lebih mementingkan diri penulis, melebih-lebihkan sesuatu, usulan-usulan bersifat argumentatif, dan bersifat persuasif.

Contoh Karangan Semi Ilmiah:
Jabodetabek Tidak Lagi Menarik
            Bogor- Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi adalah pilihan investor di bandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Kendati luas 0,03 persen dari luas wilayah nasional, pada tahun 2009, kawasan ini menyumbangkan 25,78 persen dari produk domestic regional bruto nasional. Selaintu dorongan dari pemerintah melalui Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) juga menetapkan jabotabek sebagai lokasi investasi terbesar.
            Dalam jangka panjang Jabodetabek bisa tidak lagi menjadi menarik  bagi investor. Hal ini disebabkan akumulasi dari penurunan daya dukung lingkungan serta tidak meratanya akses terhadap aktivitas ekonomi yang meningkatkan kemiskinan, kriminalitas, dan konflik social. Pertumbuhan lahan terbangun di Jabodetabek yang tidak terkendali mengonversi kawasan pertanian dan kawasan lindung sehingga membuat daya dukung kawasan menurun,
            Hal itu, antara lain, terlihat dari luas ancaman banjir di kawasan Jabodetabek yang terus menaik pada tahun 2000, sebanyak 102 desa di Jabodetabek yang terkena banjir, tahun 2008 sudah mencapai 644 desa terkena banjir. Selain itu infrastruktur juga tidak efisien sehingga menimbulkan kemacetan dan kekumuhan yang semakinparah setiap tahun.
            Sebaiknya pemda kawasan Jabodetabek meningkatkan infrastruktur yang efesien dengan menghilangkan titik lokasi yang terkena banjir, membuat resapan air yaitu penanaman pohon atau  pembuatan sumur resapan untuk mengurangi laju luncuran air kepermukaan dan pemerintah daerah lebih meningkatkan infrastruktur jalur kendaraan agar kemacetan bisa di tuntaskan dengan memberikan lahan parkir, pelalan kaki, pedagang kaki lima. Menghilangkan kekumuhan dengan mendatangi dan memberi pengarahan kepada masyarakat akan pentingnya lingkungan.
            Dengan infrastruktur yang bagus maka kawasan Jabodetabek akan selalu menarik investor dan memperbaiki aktivitas ekonomi. Selain itu bisa memberi contoh kepada daerah lain untuk meningkatkan daya tarik investor, agar setiap daerah berkembang dan juga mengurangi kemiskinan (Kompas, 2013).

KARYA TULIS NON ILMIAH
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal) (Upi, 2013).
            Ciri-ciri Karya Tulis Non Ilmiah maliputi ditulis berdasarkan fakta pribadi, fakta yang disimpulkan subyektif, gaya bahasa konotatif dan populer, tidak memuat hipotesis, penyajian dibarengi dengan sejarah, bersifat imajinatif, situasi didramatisir, bersifat persuasif, tanpa dukungan bukti. Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman (Upi, 2013).

ANALISIS ARTIKEL

Dari pembahasan mengenai Karya Ilmiah, Semi Ilmiah, dan Non Ilmiah, serta contoh artikel yang terdapat di atas berupa artikel Semi Ilmiah, karena memiliki cicri-ciri sebagai berikut penulisannya berdasarkan fakta pribadi, fakta yang disimpulkan bersifat subjektif, gaya bahasa formal dan popular, lebih mementingkan diri penulis, melebih-lebihkan sesuatu, usulan-usulan bersifat argumentatif, dan bersifat persuasif, ciri tersebut memenuhi kriteria sebagai penulisan karya semi ilmiah.


DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar